KETRAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
Menurut buku ketrampilan bahasa Indonesia yang saya baca, Ketrampilan berbahasa sangat bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat yang keberhasilannya antara lain bergantung pada tingkat ketrampilan berbahasa yang dimiliki seseorang, misalnya profesi seorang wartawan dia membutuhkan ketrampilan berbahasa untuk mengungkapkan pikirannya, mengekspresikan perasaannya dan melaporkan informasi-informasi yang dia dapat. Dapat dibayangkan saja jika seseorang tidak mempunyai ketrampilan bahasa orang tersebut tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, seseorang tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain.
Menurut buku ketrampilan bahasa Indonesia yang saya baca, Ketrampilan berbahasa sangat bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat yang keberhasilannya antara lain bergantung pada tingkat ketrampilan berbahasa yang dimiliki seseorang, misalnya profesi seorang wartawan dia membutuhkan ketrampilan berbahasa untuk mengungkapkan pikirannya, mengekspresikan perasaannya dan melaporkan informasi-informasi yang dia dapat. Dapat dibayangkan saja jika seseorang tidak mempunyai ketrampilan bahasa orang tersebut tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, seseorang tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain.
Ketrampilan berbahasa
adalah terampil atau cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
Ketrampilan berbahasa itu sendiri ada 4 macam, yaitu:
1. Mendengarkan (menyimak) yaitu proses mendengarkan, menangkap atau memperhatikan bunyi-bunyi apa saja yang ada disekitar dengan telinga untuk memperoleh informasi baru.
2. Berbicara yaitu proses menyampaikan informasi dengan menggunakan mulut kepada orang lain agar pendengar tersebut dapat memperoleh suatu informasi.
3. Membaca yaitu proses memahami tulisan-tulisan yang telah ditulis oleh penulis agar pembaca memperoleh suatu informasi.
4. Menulis yaitu proses menuangkan ide taau gagasan dengan tulisan agar pembaca dapat memperoleh informasi baru.
1. Mendengarkan (menyimak) yaitu proses mendengarkan, menangkap atau memperhatikan bunyi-bunyi apa saja yang ada disekitar dengan telinga untuk memperoleh informasi baru.
2. Berbicara yaitu proses menyampaikan informasi dengan menggunakan mulut kepada orang lain agar pendengar tersebut dapat memperoleh suatu informasi.
3. Membaca yaitu proses memahami tulisan-tulisan yang telah ditulis oleh penulis agar pembaca memperoleh suatu informasi.
4. Menulis yaitu proses menuangkan ide taau gagasan dengan tulisan agar pembaca dapat memperoleh informasi baru.
Ragam ketrampilan berbahasa tersebut
juga saling berkaitan satu sama lain, berikut contoh keterkaitannya:
1. Berbicara dengan mendengarkan
1. Berbicara dengan mendengarkan
Keduanya merupakan bahasa ragam
lisan. Berbicara merupakan ketrampilan bersifat produktif sedangkan
mendengarkan bersifat reseptif. Dengan kita sering berlatih mendengarkan itu
mampu meningkatkan ketrampilan berbicara seseorang.
2. Mendengarkan dengan membaca
2. Mendengarkan dengan membaca
Keduanya bersifat reseptif atau
menerima informasi. Mendengarkan erat kaitannya dengan ragam lisan, sedangkan
membaca kaitannya dengan menulis. Dengan ksering berlatih membaca itu dapat
meningkatkan kemampuan mendengar seseorang.
3. Membaca dengan menulis
3. Membaca dengan menulis
Keduanya merupakan aktivitas bahasa
yang bersifat ragam tulis. Apabila seseorang sering berlatih membaca maka
kemampuan menulis seseorang tersebut juga akan baik.
4. Menulis dengan berbicara
4. Menulis dengan berbicara
Keduanya merupakan kegiatan bersifat
produktif atau menghasilkan. Kemampuan berbicara seseorang dapat ditingkatkan
dengan kemampuan menulis.
Ragam
ketrampilan berbahasa tersebut juga sering disebut catur tunggal, karena sangat
erat hubungannya dan ketrampilan tersebut hanya dapat diperoleh dengan praktek
dan banyak berlatih. Selain itu ada
ketrampilan-ketrampilan mikro yang harus terlibat untuk lebih memhami
ketrampilan berbahasa. Berikut merupakan ketrampilan mikro yang harus dikuasai
oleh penyimak:
1. Menyimpan unsure bahasa yang
didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory)
2. Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang
membedakan arti dalam bahasa target
3. Menyadari adanya bentuk-bentuk
tekanan dan nada, warna suara dan intonasi, dan reduksi bentuk-bentuk kata
4. Membedakan dan memahami arti dari
kata-kata yang didengar
5. Mengenal bentuk-bentuk kata yang
khusus (typical word-order patterns)
6. Mendeteksi kata-kata kunci yang
mengidentifikasi gagasan
7. Menebak makna dari konteks
8. Mengenal kelas-kelas kata
9. Menyadari bentuk-bentuk dasar
sintaksis
10. Mengenal perangkat-perangkat kohesif
(recognize cohesive devices)
11. Mendeteksi unsure-unsur kalimat
seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan unsure lainnya
Ketrampilan
mikro yang harus dikuasai oleh pembicara:
1. Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda
secara jelas sehingga pendengar dapat membedakannya
2. Menggunakan tekanan dan nada serta
intonasi secara jelas dan tepat sehingga pendengar dapat memahami apa yang
diucapkan oleh pembicara
3. Menggunakan bentuk-bentuk kata,
urutan kata, serta pilihan kata yang tepat
4. Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai
terhadap situasi komunikasi termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar
pembicara dan pendengar
5. Berupaya agar kalimat-kalimat utama
jelas bagi pendengar
6. Berupaya mengemukakan ide-ide atau
informasi tambahan guna menjelaskan ide-ide utama
7. Berupaya agar wacan berpautan secara
serasi sehingga pendengar mudah mengikuti pembicaraan
Ketrampilan
mikro yang harus dikuasai oleeh pembaca:
1. Mengenal system tulisan yang
digunakan
2. Mengenal kosakata
3. Menentukan kata kunci yang
mengidentifikasi topic dan gagasan utama
4. Menentukan makna kata-kata, termasuk
kosakata split dari konteks tertulis
5. Mengenal kelas kata gramatikal, kata
benda, kata sifat, dan sebagainya
6. Menentukan konstituen dalam kalimat,
seperti subjek, predikat objek, dan preposisi
7. Mengenal bentuk-bentuk dasar
sintaksis
8. Merekonstruksi dan menyimpulkan
situasi, tujuan, dan partisipasi
9. Menggunakan perangkat kohesif
leksikal dan gramatikal guna menarik kesimpulan
10. Menggunakan pengetahuan dan
perangkat kohesif leksikal dan gramatikal untuk memahami topic utama atau
informasi utama
11. Membedakan ide utama dan
detail-detail disajikan
12. Menggunakan strategi membaca yang
berbeda terhadap tujuan-tujuan membaca yang berbeda, seperti skimming untuk
mencari ide-ide utama atau melakukan studi secara mendalam.
Ketrampilan
mikro yang harus dikuasai oleh penulis:
1. Menggunakan ortografi dengan benar,
termasuk disini penggunaan ejaan
2. Memilih kata yang tepat
3. Menggunakan bentuk kata dengan benar
4. Mengurutkan kata dengan benar
5. Menggunakan struktur kalimat yang
tepat dan jelas bagi pembaca
6. Memilih genre tulisan yang tepat
sesuai dengan pembaca yang dituju
7. Mengupayakan ide-ide atau informasi
utama didukung secara jelas oleh ide atau informasi tambahan
8. Mengupayakan terciptanya paragraph,
dan keseluruhan tulisan koheren sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran
atau informasi yang disajikan
9. Membuat dugaan seberapa banyak
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan
membuat asumsi mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan penting untuk
ditulis
Referensi : Buku ketrampilan Berbahasa Indonesia (Dr. Sunarti, M.Pd. & Deri Anggraini, M.Pd. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar